Thursday, December 31, 2015

Oksidan dan antioksidan




TUGAS KELOMPOK 12

OKSIDAN (Radikal Bebas)
          Radikal dalam ilmu kimia adalah sekumpulan atom yang berprilaku sebagai satu kesatuan, misalnya radikal karbonat (CO3 2­-), radikal nitrat (NO3-), dan radikal metil (CH3-).
            Radikal bebas (oksidan) adalah molekul oksigen yang tidak stabil dan molekul tidak stabil lain yang mengandung satu atau lebih electron bebas ( electron yang tidak berpasangan = unpaird electons), yang menyebabkan menjadi molekul yang sangat reaktif.

Sebetulnya radikal bebas atau sering disebut oksidan merupakan molekul-molekul yang sangat reaktif di dalam tubuh dan pada hakekatnya dapat merusak bio molekul penting di dalam sel-sel, termasuk DNA.Hal ini merupakan penyebab utama penyakit fatal seperti serangan jantung, kanker hingga penuaan dini.

                Penyebab

Sinar ultraviolet matahari antara pukul 10.00 – 15.00, polusi asap rokok dan pabrik, alkohol, emisi kendaraan bermotor adalah faktor eksternal yang memacu pembentukan radikal bebas di dalam tubuh. Setiap kali bernapas dengan menghirup oksigen pasti terjadi oksidasi yang menghasilkan sisa-sisa oksidasi yang disebut oksidan. Oksidan inilah yang juga membentuk radikal bebas .
                         
Selain itu, kelebihan gizi merupakan faktor internal pembentukannya.Dalam makanan kita sehari-hari sebaiknya tidak kelebihan lemak, vitamin, protein, dan sebagainya. Karena ketika tubuh kita mencerna makanan, selain menghasilkan energi, juga menghasilkan radikal bebas sebagai bagian dari proses metabolisme tubuh.

                Makanan yang Mengandung Oksidan (Radikal Bebas)

Jenis makanan tertentu seperti fast food (cepat saji) dan makanan kemasan atau kaleng ditengarai berpotensi meninggalkan racun dalam tubuh, sebab jenis makanan ini berlimpah lemak dan mengandung pengawet.Padahal untuk zaman sekarang kebiasaan makan makanan berlemak tinggi menjadi sesuatu yang sulit dihindari karena perubahan pola hidup masyarakat, khususnya di perkotaan.

Para ahli pangan, gizi, dan kesehatan menyebutkan makanan berlemak dapat menjadi sumber radikal bebas dalam tubuh. Yaitu, suatu molekul atau atom apa saja yang sangat tidak stabil karena memiliki satu atau lebih elektron yang tak berpasangan.



Pengertian Antioksidan

Antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi. Zat ini secara nyata mampu memperlambat atau menghambat oksidasi zat yang mudah teroksidasi meskipun dalam konsentrasi rendah. Antioksidan juga sesuai didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika berkaitan dengan penyakit, radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh maupun faktor eksternal lainnya.
 Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya dengan cuma-cumakepada molekul radikal bebas tanpa terganggu sama sekali dan dapat memutus reaksi berantai dari radikal bebas.
Antioksidan adalah substansi yang menetralkan radikal bebas karena senyawa-senyawa tersebut mengorbankan dirinya agar teroksidasi sehingga sel-sel yang lainnya dapat terhindar dari radikal bebas ataupun melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif  jika hal itu berkenaan dengan penyakit dimana radikal bebas itu sendiri dapat berasal dari hasil metabolisme tubuh ataupun faktor eksternal lainnya.

                                Kebutuhan antioksidan
Dari penelitian diketahui bahwa :
1.      Kebutuhan antioksidan ternyata lebih tinggi dari pada yang selama ini diketahui
2.      Pria lebih banyak membutuhkan antioksidan dari pada wanita
3.      Usia ≥50 tahun membutuhkan antioksidan lebih banyak dari pada usia muda
4.      Aktifitas yang lebih banyak memerlukan anntioksidan yang lebih banyak.

Cara Kerja Antioksidan

            Jika di suatu tempat terjadi reaksi oksidasi dimana reaksi tersebut menghasilkan hasil samping berup radikal bebas (OH) maka tanpa adanya kehadiran antioksidan radikal bebas ini akan menyerang molekul-molekul lain disekitarnya. Hasil reaksi ini akan dapat menghasilkan radikal bebas yang lain yang siap menyerang molekul yang lainnya lagi. Akhirnya akan terbentuk reaksi berantai yang sangat membahayaka.

Sunday, December 27, 2015

SUPLEMEN MAKANAN

KELOMPOK 9
SUPLEMEN MAKANAN

1.    Pengertian Suplemen Makanan.

Karyadi (1997), mendefinisikan suplemen makanan sebagai makanan yang mengandung zat-zat gizi dan non gizi, bisa dalam bentuk kapsul, kapsul lunak, tablet bubuk atau cairam yang fungsinya sebagai pelengkap kekurangan zat gizi yang dibutuhkan untuk menjaga agar vitalitas tubuh tetap prima. Menurut Yulliarti (2008), suplemen makanan diartikan sebagai zat atau bahan makanan tambahan yang dikonsumsi. Zat atau bahan makanan tersebut dapat berupa vitamin, mineral, jamu atau tanaman obat, asam amino atau bagian-bagian dari zat atau bahan makanan. Suplemen makanan ini merupakan pendamping atau penambah program diet, nutrisi, atau kondisi tubuh tertentu, dan bukan merupakan pengganti makanan.

BPOM (2004) mendefinisikan suplemen makanan sebagai produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih dari bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunyai nilai gizi dan efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi. Suplemen makanan dapat berupa produk padat meliputi tablet, tablet hisap, tablet kunyah, serbuk, kapsul atau produk cair berupa tetes, sirup, larutan.

2.    Pengelolaan Suplemen Makanan.

Pada awalnya penggunaan suplemen masih terbatas untuk mengembalikan fungsi metabolik dimana seluruh proses tersebut dikendalikan oleh enzim sebagai katalis reaksi kimia tubuh yang membuat sel-sel bekerja secara optimal.

Namun berikutnya, penggunaan suplemen tidak lagi terbatas pada vitamin dan mineral saja sekarang batasan suplemen nutrisi semakin melebar sampai mencakup zat-zat nutrisi dan penyembuh yang terdapat pada herbal dan bahan obat alami lainnya. (Vitahealth, 2004)

3.    Orang Yang Membutuhkan Suplemen Makanan.

a. Ibu sedang hamil dan ibu sedang menyusui karena mereka membutuhkan gizi yang lebih dari orang biasa terutama vitamin dan mineral. Dokter umumnya menganjurkan asam folat dan zat besi untuk memenuhi fisiologisnya.

b. Individu dengan penyakit tertentu atau gangguan tertentu membutuhkan kebutuhan gizi yang juga lebih dari AKG (Angka Kecukupan Gizi) yang dianjurkan terutama vitamin tertentu. Misalnya mereka yang beresiko berpenyakit Cronic Heart Disease (CHD) dan stroke yang dianjurkan menggunakan suplemen yang mengandung vitamin B dan asam folat. Juga pada mereka yang mempunyai gangguan penyerapan lemak, akan menurunkan kemampuan menyerap vitamin larut lemak

c. Individu yang harus minum obat untuk mencegah beberapa penyakit dapat kekurangan vitamin tertentu. Misalnya minum antibiotik dapat mematikan bakteri usus dan menurunkan produksi vitamin K. Pada keadaan demikian, kebutuhan vitamin tersebut harus dibeli dengan resep dari dokter. Merokok dan minum alkohol juga meningkatkan kebutuhan akan vitamin khususnya vitamin B

d. Lansia yang umumnya tidak terpenuhi kebutuhan gizinya sesuai dengan AKG, khususnya kekurangan vitamin B6 dan vitamin D juga vitamin B12 karena keterbatasan dalam gigi, lidah yang menurun kemampuan mengecapnya, jenis makanan yang harus lebih lembut dari orang yang berusia muda.

e. Orang yang tidak makan daging (vegan) perlu mengkonsumsi suplemen vitamin B12

f. Individu yang harus berdiit dibawah 1200 Kalori agar turun berat badannya (terutama atlet), memerlukan tambahan suplemen tertentu untuk memenuhi AKG nya

g. Individu yang secara fisik sangat aktif dan tidak cukup asupan gizinya dibandingkan dengan kebutuhannya memerlukan suplemen 

4.    Bahaya Suplemen Makanan.

a.  Kelebihan vitamin C mungkin bisa dibuang lewat urin. Tetapi vitamin jenis lain (A, D, E, dan K) umumnya mengendap di dalam tubuh dan di khawatirkan bisa mengganggu fungsi organ terutama hati dan ginjal.
b.  Protein yang biasanya terdapat di suplemen bila dikonsumsi orang tertentu bisa menimbulkan efek alergi. 
c.  Konsumsi zat besi berlebihan tidak baik untuk para penderita kelainan daraj seperti thalassemia.
d.  Konsumsi suplemen vitamin K pada orang yang tengah minum obat tertentu kadang-kadang justru memperburuk keadaan.

4.    Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Konsumsi Suplemen Makanan

a. Jenis Kelamin

Salah satu karakteristik demografi yang berhubungan dengan tingginya penggunaan suplemen (terutama suplemen multinutirition) adalah wanita (Greger, 2001). Lyle at al (1998) menyatakan bahwa,dibandingkan dengan laki-laki, wanita lebih sering mengkonsumsi suplemen multinutrient dan suplemen vitamin C dan E. Hasil ini tetap sama ketika disesuaikan dengan umur.
Utami (1998) dalam Anggondowati (2002), menyatakan bahwa hasil penelitian Subar dan Block diketahui bahwa penggunaan suplemen terbanyak pada wanita, sebanyak 26,8% menurut hasil survei NCHS (Frankle et al,1993), wanita lebih banyak menggunakan suplemen single vitamin dan kombinasi vitamin dan multivitamin.

b. Riwayat Penyakit
Keinginan untuk mencapai status fisik yang lebih baik, dan perawatan sendiri (self-treatment) terhadap penyakit merupakan alasan untuk mengkonsumsi suplemen makanan (Frank et.al. 1993).Menurut White et.al (2004) kondisi tubuh yang kurang baik, atau sedang dalam kondisi sakit atau memiliki keluhan akan kesehatan mendorong mereka untuk menggunakan suplemen.
Menurut Bender et.al (1992) mengemukakan bahwa penggunaan suplemen berkaitan dengan individu yang memiliki satu atau lebih masalah kesehatan.

Tuesday, December 22, 2015

PEMANFAATAN MAKANAN TRADISIONAL BAGI ATLET

TUGAS ILMU GIZI OLAHRAGA KELOMPOK 5 
PEMANFAATAN MAKANAN TRADISIONAL BAGI ATLET

1.         Pengertian makanan, tradisional dan makanan tradisional
Pengertian pemanfaatan ialah proses atau cara perbuatan yang dimanfaatkan. Sedangkan menurut ahli pemanfaatan adalah hal, cara, hasil kerja dalam memanfaat sesuatu yang berguna (Prof. Dr. J.S. Badudu). Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi.
Tradisional adalah tradisi atau kebiasaan yang di lakukan oleh nenek moyang kita yang sejak kini masih di lestarikan oleh masyarakat.
Makanan tradisional Indonesia dipengaruhi oleh kebiasaan makan masyarakat dan menyatu di dalam sistem sosial budaya berbagai golongan etnik di daerah-daerah. Makanan tersebut disukai , karena rasa, tekstur dan aroma nya sesuai dengan selera nya. Demikian juga dengan kebiasaan makan khas daerah umumnya tidak mudah berubah, walaupun anggota etnik bersangkutan pindah ke daerah lain.  Makanan tradisional adalah makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat tertentu, dengan citarasa khas yang diterima oleh masyarakat tersebut.

2.         Ciri dan Jenis-Jenis Makanan Tradisional
Makanan tradisional Indonesia adalah segala jenis makanan olahan asli Indonesia, khas daerah setempat, mulai dari makanan lengkap, selingan dan minuman, yang cukup kandungan gizi, serta biasa dikonsumsi oleh masyarakat daerah tersebut.

Adapun ciri-ciri makanan tradisional adalah:
  1.          Mengandung aneka ragam makanan dasar, seperti: Padi, ubi,sagu dll
  2.          Kaya akan ramuan bumbu dan rempah alami
  3.          Bahan makanan mudah didapat
  4.          Sesuai dengan selera masyarakat
  5.          Pengolahannya relatif sulit karena membutuhkan banyak waktu.


3.         keunggulan dan kekurangan makanan tradisional
Makanan tradisional memiliki keunggulan tersendiri, antara lain:
1.      Diolah dari bahan segar dan alami.
2.      Kandungan lemak relatif rendah.
3.      Tidak menggunakan zat aditif (pewarna dan pengawet).
4.      Relatif aman bagi kesehatan.
5.      Sesuai dengan selera dan kebiasaan.
6.      Biaya relatif murah, juga mudah didapat Sangat bervariasi.
Disamping keunggulan –keunggulan dimiliki makanan tradisional, namun terdapat juga kekurangan pada makanan tradisional antara lain:
1.      Pengolahan relative sulit dan perlu waktu lama.
2.      Sanitasi kadang-kadang kurang diperhatikan.
3.      Penampilan / kemasan relative tertinggal.

4.         Bahan Makanan Tradisional Yang Potensial dan Dapat Digunakan untuk Atlet
1.      Bahan makanan tradisional yang potensial yang bisa digunakan untuk atlet antara lain adalah:
2.      Tempe, keunggulannya adalah: Kaya protein berkualitas tinggi, mengandung seluruh asam amino esensial, sumber vitamin B12, mengandung serat yang cukup tinggi, rendah lemak, daya cerna sangat tinggi, dapat menurunkan oligosakarida yang menyebabkan gas dalam perut, bebas dari toksin kimiawi, murah dan mudah didapat.
3.      Tahu, keunggulannya adalah: Kadar lemak rendah, dapat menurunkan kolesterol dalam darah.
4.      mudah dicerna, tidak menimbulkan gas dalam perut, kaya protein dan lain-lain.
5.      Kacang hijau, keunggulannya adalah: Mengandung vitamin A relatif tinggi, Vitamin B1, Fe dan protein.
6.      Ikan laut dan ikan darat, keunggulannya: Mengandung asam lemak omega 3 yang dapat mencegah penyakit jantung, banyak protein dan lain-lain.

5.         Manfaat Makanan Tradisional Bagi Atlet
       Tercukupinya kebutuhan protein agar memulihan kerusakan otot yang terjadi selama berolahraga. Kebutuhan Vitamin  dan mineral penting untuk kesehatan dan untuk meningkatkan

kemampuan Anda untuk berhasil dalam berlatih dan berkompetisi. Jadi dapatkan jumlah yang cukup, tapi ingat bahwa mengkonsumsi lebih dari yang Anda butuhkan tidak akan meningkatkan kinerja dan bahkan bisa berbahaya.

Penatalaksanaan makanan atlet



TUGAS KELOMPOK 8 
Pengaturan Makan Sebelum Pertandingan (Persiapan Pertandingan)
Adapun tujuan pengaturan makan sebelum pertandingan adalah untuk memberi makanan yang memenuhi kebutuhan kalori dari zat agar dapat membentuk cadangan glikogen otot.Adapun prinsip pengaturan makanan itu adalah:
1.      Makanan lebih banyak karbohidrat komplek untuk meningkatkan cadangan glikogen. Untuk meningkatkan cadangan glikogen perlu diperhatiakan:
a.       Faktor yang mempengaruhi terbentuknya cadangan glikogen yaitu jumlah karbohidrat yang di konsumsi, banyaknya pengosongan glikogen, waktu mengkonsumsi karbohidrat, jenis karbohidrat, adanya zat gizi lain, ada tidak kerusakan otot dari latihan yang dilakukan selama masa pemulihan.
b.      Faktor yang mempengaruhi terbentuknya cadangan glikogen hati yaitu pencernaan dan jenis karbohidrat.
2.      Makanlah makanan yang kadar lemaknya rendah, karena proses pencenaan lemak membutuhkan waktu lama. Asupan protein secukupnya tidak perlu berlebihan karena akan meningkatkan pengeluaran cairan.
3.      Mengurangi jenis makanan yang tinggi serat karena akan menyebabkan lambung penuh atau akan terasa lebih cepat kenyang.
4.      Minum yang cukup, terutama bila pertandingan diadakan dalam cuaca panas, karena akan dapat mengurangi tingginya resiko dehidrasi (kekurangan cairan).
5.      Mengatur waktu makan dan jenis makan yang dikonsumsi sesuai jadwal pertandingan.
6.      Usahakan agar makanan yang dikonsumsi sebelum bertanding sudah dikenal dan atlit sudah terbiasa dengan makanan tersebut, hal ini dilakukan agar nafsu makan atlit tetap terjaga agar asupan gizi yang dibutuhkan oleh atlit sesuai dengan yang diinginkan.
Adapun metode pengaturan waktu makan sebelum pertandingan (persiapan pertandingan) yang nantinya akan dapat dijadikan contoh oleh atlit akan dijabarkan sebagai berikut, yaitu: pada saat 3 – 4 jam sebelum bertanding dapat di isi dengan menu utama yang terdiri dari nasi, lauk pauk dan buah. Seterusnya 2 – 3 jam sebelum bertanding dapat di isi dengan snack/makanan ringan, misalnya krakers, roti dan lain-lain. Di saat 1 – 2 jam sebelum melakukan pertandingan menu yang dapat disajikan yaitu berupa makanan cair/minuman misalnya, juice, buah, teh dan sebagainya.  Dan kurang dari 1 jam sebelum bertanding atlit yang akan melakukan pertaningan dapat diberikan menu berupa cairan/minuman.

Pengaturan Makan Saat Bertanding
Memberi makanan dan cairan yang cukup untuk memenuhi energi dan zat gizi, agar cadangan glikogen dan status hidrasi tetap terpelihara. Atlit dari cabang olahraga tertentu yang bertanding dalam jangka waktu lama atau bertanding pada cuaca panas saat beresiko untuk kehilangan cairan lebih banyak.

Beberapa hal yang perlu diketahui tentang status dehidrasi pada atlit, antara lain:
  1. Dehidrasi akan lebih parah bila atlit bertanding pada cuaca panas.
  2. dehidrasi dapat terjadi pada atlit dengan klasifikasi berat bedan terutama yang menurunkan berat badannya secara cepat dalam jangka waktu pendek.
  3. dehidrasi dapat berpengaruh terhadap fungsi mental, konsentrasi dan keterampilan.
  4. dehidrasi diatas 3-4% dari bert badan meningkat resiko gangguan pencernaan.
  5. pada umumnya bila pertandingan berlangsung lebih dari 30 menit dengan intensitas tinggi terutama pada cuaca panas memerlukan penanganan lebih seksama untuk menjaga status hidrasi atlit.

Untuk mengatasi masalah dehidrasi pada saat cuaca panas dan mengatasi dehidrasi yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti diatas dapat diatasi dengan mengatur pola makan dan minum saat pertandingan. Adapun cara itu adalah: pemberian minuman, cairan yang menggulung dengan karbohidrat terutama diberikan terhadap atlit yang bertanding 30-60 menit terus menerus, atau cabang olahraga yang waktu tandingnya lama, atlit yang menurunkan berat badan pada cabang olahraga dengan klasifikasi berat badan atau pada cuaca panas. Waktu pemberian dapat dilakukan pada saat istirahat, penggantian pemain, atau waktu tanding, di jalan atau tempat-tempat yang telah ditentukan panitia. Minuman atau cairan yang diberikan sebaiknya bersuhu sejuk dan atlit telah terbiasa dengan jenis minuman tersebut. Minum dengan interval tertentu dan jangan menunggu sampai rasa haus datang. Minum 150-250 ml setiap 15-20 beraktifitas intensif dapat mencegah dehidrasi. Pada umumnya toleransi tubuh minum cairan antara 800-1200 ml/jam. Apabila diberikan cairan yang mengandung karbohidrat yang jumlah karbohidrat yang dibutuhkan 30-60 gr/jam. Pada umumnya sport drink yang biasa dikonsumsi atlit mengandung 3-8 % glucose.

Pengaturan  Makan Setelah Pertandingan
Pengaturan Makan Setelah pertandingan sangatlah penting, terutama makanan yang dapat memenuhi kalori dan gizi atlit yang telah melakukan/setelah pertandingan. Pengaturan makan ini bertujuan untuk memulihkan glikogen otot, status hidrasi dan keseimbangan elekrolit pada atlit.Adapun hal-hal yang harus diperhatikan/dilakukan oleh atlit setelah pertandingan. Setiap penurunan 5000 gram berat badan, maka tubuh memerlukan air ± 500 cc air. Dan apabila tubuh mengalami penurunan badan 4-7 %, kondisi ini akan kembali ke berat semula dengan rentang waktu 24 –  48 jam. Oleh karena itu asupan air/mineral sangatlah penting untuk memulihkan status hidrasi, tujuannya untuk mengganti atau mengembalikan ion/cairan tubuh yang telah terpakai. Minuman yang diberikan kepada atlit hendaknya dengan interval waktu tertentu agar atlit tidak kenyang dengan air saja, dengan ini kesempatan makanan untuk masuk kedalam tubuh ada demi mengganti gizi yang telah terpakai saat bertanding. Pada umunya setelah bertanding atlit malas makan oleh karena itu porsi makanan diberikan ½ porsi dari biasa. Setidaknya makan tersebut suda terdiri dari lauk pauk yang banyak mengandung natrium dan sayuaran yang tinggi kalium. Sayuran yang berkuah lebih bermanfaat untuk mecukupi cairan dan mineral. Alternatif lain, atlit dapat diberikan minuman berupa juice buah yang banyak mengandung kalium dan natrium, misalnya juice tomat, belimbing, dll.Untuk memulihkan kadar gula darah, tubuh memerlukan karbohidrat. Kebutuhan karbohidrat 1 jam setelah bertanding adalah 1 gr/kg berat badan. Misalnya berat badan atlit 60 kg, maka kebutuhan karbohidrat 60 gr atau 240 kalori. Untuk asupan karbohidrat hendaknya pilih karbohidrat kompleks (pati) dan disacarida. Sebaiknya makanan tersebut dalam bentuk cairan.